Sunday, February 9, 2020

ulasan Novel "Surat Kecil Untuk Tuhan"

Contoh Teks Ulasan

ULASAN NOVEL "Surat Kecil Untuk Tuhan"

Judul Buku                   : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis                          : Agnes Davonar
Penerbit                        : Nauli Media
Tahun terbit                  : Desember, 2017 (cetakan pertama)
Jumlah Halaman          : 212 halaman
Ukuran                         : 14 x 20 mm
Berat                            : 250 gram
Jenis cover                   : soft cover




         Novel "Surat Kecil Untuk Tuhan" merupakan novel karya Agnes Davonar yang banyak dijadikan film atau sinetron karena cerita nya yang menyedihkan dan menginspirasi banyak orang. Novel ini juga mendapatkan banyak penghargaan, dan penulisnya yaitu Agnes Davonar juga menulis karya lainnya yang juga dijadikan "best seller" . 

          Novel ini mengisahkan mengenai sebuah perjuangan gadis remaja yang berusaha melawan kanker yang ganas. Gadis malang itu memiliki nama Gita Sesa Wanda Cantika, yang biasa dipanggil Keke.

          Usianya baru 13 tahun, orangnya sangat periang dan enerjik. Keke tinggal bersama kedua kakak laki lakinya yaitu Chiki dan Chika beserta ayahnya Joddy yang baru baru ini telash bercerai dengan ibu Keke. Pada suatu hari, Keke terkena penyakit mata dari kakaknya. Keke mengira itu hanyalah penyakit biasa dan dia pun tidak mengkhawatirkannya. Namun, selang beberapa hari penyakit mata tersebut tak kunjung sembuh.

             Parahnya, saat Keke bermain bola voli bersama teman - temannya tiba tiba ia jatuh pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit oleh ayahnya. Disitulah ayahnya mengetahui bahwa anak perempuannya itu mengidap penyakit kanker sangat ganas yaitu kanker jaringan lunak. Namun, sebab timbulnya kanker ini belum diketahui. Dokter menyarankan agar Keke secepat mungkin untuk menjalankan operasi agar nyawanya dapat diselamatkan. Namun ayahnya ingin mencari jalan lain untuk menyembuhkan anaknya itu, sebab jika dioperasi akan ada risiko sebagian wajah dan mata kirinya hilang.

             Sang ayah Joddy berulang kali menciba pengobatan alternatif untuk menyembuhkan anaknya, namun sayangnya tak ada satu pun yang berhasil. Justru kondisi Keke semakin memburuk. Keke yang tidak mengetahui tentang penyakitnya itu pun curiga dengan keadaannya. Sampai ketika pengobatan di Banten, Keke mengetahui penyakit yang dideritanya sebab sang pemilik pengobatan keceplosan memberi tahu penyakit yang dialami Keke. Dari situ, hati Keke hancur, dengan tegar dan tabah Keke tidak menunjukan rasa hancue pada orang - orang.

                      Ayah Keke tidak menyerah, pada akhirnya ayahnya beremu dengan dokter spesialis untuk menyembuhkan putri tercintanya itu. Dokter tersebut menyarankan untuk melakukan operasi, namun Joddy tetap bersikeras untuk mencari jalan lain selain operasi. Akhirnya dokter menyarankan untuk melakukan kemoteraoi meski tidak menjamin akan sembuh total. Ayah Keke pun langsung setuju dengan pernyataan tersebut. Semua tahapan kemoterapi dijalani oleh Keke.

                   Keke selalu tabah dalam menahan rasa sakit pada terapinya itu. Sampai Keke mendapatkan kesembuhan, tapi hanya semntara. Jelang beberapa bulan Keke dinyatakan kembali terinfeksi dengan penyakit kanker yang sama. Mendengar ini, Keke hanya bisa pasrah. Ia pun mencoba membuat hati ayahnya gembira dengan menunjukan bahwa ia tidak sedih dan siap untuk menjalankan cobaan yang diberikan Tuhan padanya. Meski itu semua hanyalah kebohongan, hati Keke sebenarnya belum siap menerima semua cobaan itu.

                             Tapi inilah yang membuat gadis 15 tahun itu tetap kuat sampai akhir hidupnya. Dokter di luar negeri pun juga tidak sanggup untuk menangani penyakit yang diderita Keke. Namun Keke tetap semangat menjalani sisah hiupnya. Keke tetap mengikuti ujian - ujian di sekolahnya. Dalam keadaan lumpuh, dan pada hari terakhir ujian ia dibantu oleh Pak Iyus sebab Keke tidak dapat menggerakan tangannya lagi. Bahkan, Keke pun berada di peringkat 3 di kelasnya.

                              Sebelum ajalnya, Keke menulis secarik surat yang ditulisnya dengan tangan lemah di kertas kecil. Surat yang penuh dengan kebesaran hati seorang remaja. Hingga akhirnya pada 25 Desember 2006 setelah ia menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri terakhir bersama keluarga dan sahabatnya, Keke pun menghembuskan nafas terakhirnya. Namun kisahnya menjadi abadi.

Surat berupa Puisi oleh Keke

SURAT KECILUNTUK TUHAN
Tuhan…..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan …..
Andai aku bisa kembali
Aku berharap  tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan …..
Bolehkan aku menulis surat kecil untukmu
Tuhan …..
Bolehkan aku memohon satu hal kecil untukmu
Tuhan …..
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memadang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan …..
Izinkanlah rambutku kembali tubuh  agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan …..
Bolehkan aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada Ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan …..
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan …..
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku andai aku bisa kembali …
Kedunia yg kau berikan padaku



Kisah di novel ini sangat menginspirasi banyak orang, terutama untuk orang - orang yang mengidap penyakit sejenis dengan Keke. Keke yang selalu semangat meskipun dalam keadaan tidak berdaya, disertai ayahnya Joddy yang tidak akan menyerah dengan putrinya, ditambah kakaknya dan sahabat - sahabat Keke yang selalu berdoa dan menyemangati Keke.

Novel ini juga membuat para pembacanya hanyut dengan cerita perjuangan Keke. Novel ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan didalami oleh semua kalangan sehingga pembaca dapat merasakan kesedihan dalam cerita. Dan juga novel ini diambil dari kisah nyata. Kisah ini juga mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita, selalu tabah dan ikhlas menerima cobaan dari Tuhan, dan percaya bahwa setiap cobaan ada jalan keluarnya.























12 comments:

  1. Ceritanya bagus dan mengharukan ulasannya pun mudah dipahami

    ReplyDelete
  2. ceritanya sangat mengharukan, penulisan ulasan ini juga sangat baik, semangat untuk kedepannya!👍

    ReplyDelete
  3. ceritanya menarik, penulisan ulasan beserta strukturnya benar semua..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sependapat, semoga ada artikel yang baru lagi yaa

      Delete
  4. hai khalisa tsabita! ulasan novel mu sangat menarik dan mengharukan. bahasanya pun mudah dipahami

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Nabila dan Bu Mus! Artikel blog saya yang lain dan lebih banyak bisa di lihat di

      tsabitaatzs.blogspot.com

      Dan klik "home" untuk pilih artikel

      Delete
  5. assalamualaikum Bu Mus dan teman teman! Untuk artikel blog bita yang lebih banyak bisa dilihat di tsabitaatzs.blogspot.com dan klik tombol home untuk memilih artikel yang ingin dibaca. Terimakasih, jangan lupa untuk komen yaa!

    ReplyDelete
  6. Ceritanya bagus memiliki makna yang dalam dan menginspirasi

    ReplyDelete